Radikalisme Sekte Wahabiyah. Penulis: Syekh Fathi al Misri al Azhari, Penerjemah: Asyhari Masduqi, Penerbit: Pustaka Asy’ari, 236 hlm, @ Rp. 45.000,-
Faham-faham Wahabi yang bisa kita lihat pada saat sekarang
adalah dengan cara mengetahui amalan-amalannya antara lain yang ditulis dalam
buku ini adalah: mengharamkan berdo’a berjama’ah, mengharamkan adzan kedua pada
sholat Jum’at, mengharamkan sholat sunnah qobliyah Jum’at, mengharamkan
berjabat tangan setelah selesai sholat berjam;ah, haram beristigotsah, tawasul,
tahlilan dan lain sebagainya.
Bahkan, untuk membongkar kesesatan faham ini ke akar-akarnya,
penulis memaparkan bagaimana afiliasi Muhammad bin Abdul Wahab serta ulama-ulama
Wahabiyah yang lain (Ibnu Baz, Al Albani dll) dengan Yahudi, bahkan kesamaan
antara paham Wahabi dengan faham Yahudi sekalipun diulas dalam buku ini.
Penisbatan radikalisme dalam kubu gerakan ini dikarenakan
barang siapa yang tidak sesuai atau ikut dalam kelompoknya, maka halal darahnya
untuk dibunuh karena sudah berstatus kafir. Salah satu contohnya adalah seperti
yang dikutip dalam buku ini dalam koran As-Safar Sabtu 30 Mei 2001 (h.11) Muhammad
Hasanin merilis isi sebuah dokumen yang mengatakan bahwa salah seorang pembesar
Wahabiyah mengatakan: “Tidak seyogyanya ada peperangan antara orang-orang
pilihan Islam (Wahabi) kecuali melawan orang-orang musyrik dan kafir, orang
kafir yang musyrik pertama kali adalah orang-orang Turki Usmaniyah dan juga
keturunan Bani Hasyim dan ringkasnya seluruh pengikut Nabi Muhammd selain
kelompok Wahabi.”