MELURUSKAN DOKTRIN MTA, Kritik atas Dakwah
Majelis Tafsir Al-Qur’an di Solo, Nur Hidayat Muhammad, Muara Progresif, 220 hlm., 12 x 18 cm. @ Rp.
26.000,-
Majlis Tafsir Al-Qur’an (MTA) yang berpusat di Solo, Jawa
Tengah, dan sudah berkembang di kota-kota lain,
dengan slogannya “Ngaji Al-Qur’an Sak Maknane”, dalam perjalanan dakwahnya
sudah dianggap keluar dari batas kewajaran atau keterlaluan. Dakwah mereka
kerap diiringi dengan tuduhan-tuduhan bahwa amaliah warga Nahdliyyin, seperti
tahlilan, yasinan, adzan dan iqamah di telinga bayi yang baru dilahirkan dan
lain-lain adalah perbuatan bid’ah, syirik dan menyesatkan. Dengan tuduhan dan vonis ekstrim yang khusus ditujukan kepada
warga Nahdliyyin tersebut, baik via radio atau televisi sangat berpotensi
memicu gesekan dan gerakan anarkisme antar sesama yang dapat merongrong
persatuan umat Islam di Indonesia.
Buku Meluruskan Doktrin MTA ditulis oleh Nur Hidayat
Muhammad ini, berisi jawaban ilmiah untuk meluruskan doktrin dan fatwa-fatwa
MTA yang dianggap keluar dari faham yang diusung dan disepakati oleh ulama
ahlussunnah wal jama’ah. Penulis buku ini mencoba memberikan jawaban
berdasarkan al-Qur’an, al-Sunnah, dan ijtihad para ulama dengan pendekatan yang
lebih halus sebagai titah menjalankan kewajiban amar ma’ruf nahi munkar dan
nasehat kepada sesama muslim.[]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar